JAKARTA, DMITV.id — Sekretaris Badan Pengurus DSN MUI yang juga Sekretaris Jenderal MUI Buya Amirsyah Tambunan secara resmi membuka Pra Ijtima Sanawi X.
Kegiatan yang bertajuk: Masyarakat Ekonomi Syariah dan Mensyariahkan Ekonomi Masyarakat ini berlangsung pada 24-25 September 2025 ini digelar di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Buya Amirsyah mengatakan Dewan Pengawas Syariah (DPS) memiliki peran penting dalam memastikan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) beroperasi sesuai prinsip syariah.
Buya Amirsyah menambahkan, Pra Ijtima Sanawi X ini bisa jadi momen antar-DPS untuk sharing terkait perkembangan LKS tempat mereka bertugasnya. Sebab, setiap LKS memiliki karakteristik, keungulan, dan kelemahannya masing-masing.
“Peran penting DPS sebagai pengawas sangat jelas untuk mengawasi akvitas LKS untuk memastikan kepatuhan prinsip syariah dalam konteks ini melakukan penilaian dan sepatutnya dilakukan,” kata Buya Amirsyah saat membuka Pra Ijtima Sanawi X di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025).
Sekjen MUI mengingatkan DPS juga memiliki peran sebagai penasihat untuk menasihati para komisaris maupun direksi di LKS tempat bertugasnya.
Untuk itu, peran nasihat ini perlu diperkuat agar peran-peran pengembangan produk di LKS bisa terealisasi.
“DPS memastikan dan bertanggung jawab LKS di tempat mereka bertugas mencerminkan kredibilitas DSN sebagai otoritas fatwa di Indonesia,” ungkapnya.
Buya Amirsyah mengingatkan bahwa DPS juga harus mengetahui betul aturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Sosialisasi produk MUI. DPS punya peran aktif mensosialisasikan fatwa DSN MUI di tempat bertugas masing-masing,” sambungnya.
Lebih lanjut, dia mengingatkan etika dan akhlak para DPS yang harus ditunjukkan bukan hanya ketika tugas formal, tetapi kehidupan sosial. Sebab, para DPS membawa nama DSN dan MUI.
Buya Amirsyah mengingatkan tugas DPS sangat berat karena berkaitan dengan akhirat. Jika DPS tidak menunaikan tugasnya dengan baik, maka ganjarannya bisa masuk neraka.
“Kalau kita awasi dengan baik ganjarannya surga. Kalau salah, bisa masuk neraka,” tuturnya. (Sumber: MUI.or.id)
