DMITV.ID, Riyadh, 3 November 2025, SPA — Proyek Mohammed bin Salman untuk Pengembangan Masjid Bersejarah, bekerja sama dengan Komisi Warisan Budaya dan Institut Seni Tradisional Kerajaan, telah memungkinkan 15 mahasiswa Saudi untuk berpartisipasi dalam restorasi beberapa masjid bersejarah.
Partisipasi ini merupakan bagian dari program pelatihan lapangan selama enam bulan di mana para peserta pelatihan mempelajari konstruksi bata lumpur tradisional dan teknik pertukangan kayu di bawah bimbingan para insinyur spesialis Saudi. Sebanyak 15 mahasiswa lainnya akan bergabung dalam program ini dalam beberapa hari mendatang, dengan pelatihan mereka berlanjut hingga awal 2026.
Program ini terbagi dalam dua jalur pelatihan. Jalur pertama berfokus pada konstruksi tradisional, memberikan peserta pelatihan pengalaman langsung dalam membangun bata lumpur melalui modul praktis di masjid-masjid bersejarah yang sedang direstorasi menggunakan material asli, di bawah pengawasan para ahli dalam melestarikan warisan bata lumpur.
Jalur kedua didedikasikan untuk kerajinan pintu Najdi tradisional, melatih peserta dalam pertukangan, ukiran, dan produksi, sehingga membantu melestarikan dan melestarikan seni kuno ini.
Proyek Mohammed bin Salman untuk Pengembangan Masjid Bersejarah telah mencakup 30 masjid di 10 wilayah pada tahap pertama dan 30 masjid di 13 wilayah pada tahap kedua. Proyek ini bertujuan untuk menghidupkan kembali gaya arsitektur dan tradisi otentik masjid-masjid bersejarah, meningkatkan kesadaran akan nilai budayanya, dan menjaga keseimbangan antara standar konstruksi tradisional dan modern untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.
Proyek ini dipandu oleh empat tujuan utama: mempersiapkan masjid-masjid bersejarah untuk beribadah, memulihkan keaslian arsitekturnya, menonjolkan warisan budaya Kerajaan, dan memperkuat kedudukan agama dan budayanya, sejalan dengan Visi Saudi 2030, yang menekankan pelestarian warisan nasional dan promosi warisan budaya dan arsitekturnya.**
