Konferensi Naqshabandi Internasional Uzbekistan:JATMAN Jelaskan 4 Prinsip Tasawuf Islam ala NU

1000519977 1759623220

BUKHARA, DMITV.id —
Mudir ‘Ali Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) KH Ali Masykur Musa menjelaskan empat prinsip tasawuf Islam yang menjadi sikap kemasyarakatan NU dalam Konferensi Naqshabandi International di Bukhara, Uzbekistan pada Sabtu (4/10/2025).

“Empat prinsip dasar tasawuf Islam yakni Tawassuth, Tasamuh, Tawazun, dan Ta’adl yang saling terkait dan membentuk siklus harmoni yang berkelanjutan dalam masyarakat. Prinsip-prinsip ini penting untuk menjawab tantangan global kontemporer dan mewujudkan masyarakat yang inklusif, adil dan harmonis,” ujarnya dalam keterangannya pada Sabtu (4/10/2025).

Pertama, Tawassuth atau moderasi mengajarkan pentingnya pendekatan yang seimbang. Prinsip ini mendorong terwujudnya dialog dan penyelesaian damai dalam situasi konflik.

“Tawassuth mengajak individu untuk menghargai dan menjunjung tinggi kebaikan dan kebenaran dari berbagai perspektif, menyatukan orang-orang dengan latar belakang yang berbeda,” ujarnya.

Kedua, Tasamuh atau toleransi menumbuhkan sikap menerima dan menghormati perbedaan. Prinsip ini menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai yang diyakini tanpa menafikan keberadaan pihak lain.

“Dalam konteks multikulturalisme global, prinsip ini krusial dalam mencegah konflik dan memajukan perdamaian,” katanya.   Ketiga, Tawazun atau keseimbangan menuntun individu maupun masyarakat untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang dalam pengambilan keputusan.

“Tawazun menganjurkan proporsionalitas dan keadilan dalam interaksi sosial maupun pengambilan kebijakan,” katanya.   Keempat, Ta’adl atau keadilan menjadi inti dari seluruh prinsip tersebut. Keadilan mengajarkan agar segala sesuatu ditempatkan pada tempatnya. Prinsip ini memastikan setiap orang mendapatkan perlakuan yang adil dan setara.

“Hal ini sejalan dengan ajaran Islam tentang keadilan dalam segala aspek kehidupan, mulai dari hubungan sosial hingga pemerintahan,” paparnya.

Kiai Ali juga menyoroti bagaimana integrasi prinsip-prinsip ini dalam tradisi Naqshabandi tidak hanya memberikan bimbingan spiritual, tetapi juga menjadi alat praktis untuk menciptakan masyarakat yang didasarkan pada saling menghormati, keadilan sosial dan kesejahteraan bersama.

“Ajaran tarekat Naqshabandi membantu menumbuhkan kepemimpinan moral dan menginspirasi individu untuk berjuang demi dunia yang lebih adil dan harmonis,” katanya.

Konferensi ini dihadiri para cendekiawan, pemimpin spiritual, dan pendidik dari berbagai negara. Mereka membahas peran penting ajaran Naqshabandi dalam pendidikan dan pembinaan moral.

“Mereka membahas bagaimana ajaran-ajaran ini berkontribusi dalam membangun masyarakat di mana individu dapat mengembangkan karakter, empati dan rasa tanggung jawab terhadap satu sama lain,” ujar Kiai Ali.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts