Dialog Antaragama Hilangkan Kesalahpahaman, Gus Dur dan Daisaku Ikeda Jadi Teladan

1001359778 1759319284

JAKARTA, DMITV.id – Wakil Presiden Soka Gakkai, Hirotsugu Terasaki menyampaikan bahwa Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Daisaku Ikeda merupakan dua tokoh yang memiliki kesamaan visi untuk mengakhiri peperangan dan menjaga perdamaian di atas muka bumi.

“Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid dan guru kami, Ikeda Sensei, telah menghabiskan kehidupan mereka berkeliling dunia, menjalin dialog lintas agama, termasuk dengan umat Kristen dan Yahudi, serta berbagai agama lainnya. Bagi kami, mereka adalah teladan dalam dialog antaragama,” ujar Hirotsugu Terasaki dalam Acara Pembukaan Pameran Dialog Peradaban 2025 di Selasar Al-Fattah Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Rabu (1/10/2025).

Ia menyampaikan bahwa dialog antarumat beragama menjadi jembatan penting untuk menghapus kesalahpahaman dan prasangka atas komunitas berbeda. Hal ini juga pernah dialami oleh komunitas Jepang di pertengahan tahun 90-an ketika informasi mengenai agama Islam masih terbatas.

“Namun, guru kami, Ikeda Sensei memilih untuk mengunjungi langsung berbagai negara, berdialog dengan banyak orang secara tatap muka, dan dengan demikian memperdalam pemahamannya tentang dunia Islam,” ujarnya.

Hirotsugu menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Gus Dur yang tetap menjaga hubungan baik dengan Soka Gakkai, sehingga nilai-nilai persahabatan dan perdamaian dapat terus diwariskan kepada lintas generasi.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Pratikno menyampaikan bahwa rumah rumah persaudaraan, solidaritas, serta dialog lintas agama dan budaya yang dibangun Gusdurian bersama Soka Gakkai merupakan teladan penting di era sekarang.

“Rumah persaudaraan, solidaritas, dialog perdamaian lintas agama, lintas budaya, lintas keyakinan adalah sesuatu yang sungguh sangat mulia dan semakin relevan sekarang ini. Gusdurian dan Soka Gakkai yang terus menjembatani persahabatan antarperbedaan, persahabatan antaragama, persahabatan antarkeyakinan, antaretnis sebagai upaya untuk mengokohkan fondasi perdamaian,” ucapnya.

Pratikno mengingat pesan Gus Dur bahwa membangun persahabatan sejati harus berlandaskan pada kemanusiaan, bukan kepentingan sesaat.

“Mari kita terus mengkampanyekan nilai-nilai persahabatan ini untuk semua orang yang nanti akan menjadi menyenangkan, semua akan menjadi damai, semua akan menjadi penuh tawa, seperti Gus Dur,” ujarnya.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts